BSIP Gelar Workshop Strategis Evaluasi Pengelolaan Data ASN dan Non ASN
Ciawi - 17 Juli 2024, Sebuah workshop bertajuk "Evaluasi Pengelolaan Data ASN dan Non ASN" mengawali hari pertama di Aula Bina Karakter Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Ketua Tim Kerja, serta pengelola kepegawaian dari berbagai unit kerja di BSIP. BPSIP Jambi turut serta mengadiri kegiatan ini dalam hal ini Yong Farmanta, SP., M.Si., Ph.D dan Hermansyah Lubis, S.Sos.
Tujuan dari workshop ini adalah untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap proses pengelolaan data ASN (Aparatur Sipil Negara) dan Non ASN yang dilaksanakan di Badan Standardisasi Instrumen Pertanian. Acara ini dimulai dengan sambutan dari sekretrais badan BSIP, Dr. Haris Syahbuddin, DEA, menjelaskan bahwa per Juni 2024, jumlah ASN di BSIP mencapai 3.571 orang. Beliau juga menyoroti pentingnya peran Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam menjalankan program-program Kementerian Pertanian saat ini, terutama program PAT (Perluasan Areal Tanam), oplah, pompanisasi, dan padi gogo.
Pentingnya pengelolaan data kepegawaian yang baik sebagai landasan untuk efisiensi dan keakuratan data. "Workshop hari ini merupakan langkah konkret untuk memperbaiki sistem pengelolaan data ASN dan non ASN agar lebih efektif dan akurat," ujarnya.
"Kinerja SDM merupakan tolak ukur utama dalam keberhasilan program-program Kementan. Oleh karena itu, tata kelola kepegawaian yang baik menjadi krusial untuk mendukung keberlangsungan dan efektivitas program-program tersebut," sebut Bapak Haris dalam sambutannya.
Sekretaris badan juga berpesan kepada seluruh pengelola data ASN dan non ASN untuk terus melakukan updating data secara rutin dan berkesinambungan dengan baik, mengingat pengelolaan ini informasinya berkutat dengan data sehingga terus mengalami perubahan.
Selanjutnya, BSIP juga turut mendatangkan narasumber, berbagi materi terkait kebijakan pengadaan ASN. Aba Subagja, Plt. Deputi SDM Apartur/ Asdep Perencana Jabatan Perencana Pengadaan SDM Aparatur PAN RB. Kesempatan kali ini, beliau juga menyampaikan jumlah ASN per Mei 2024 sebanyak 4.601.576 dan jumlah tenaga non ASN sebanyak 2.355.092 dari 595 Instansi se Indonesia.
Aba Subagja menyampaikan Pengembangan SDM menjadi penting dikarenakan masuk dalam 5 prioritas kerja Presiden periode 2019-2024. Menuju birokrasi yang profesional dan berkelas dunia perlunya pembekalan Mindset, Skillset dan Toolset SDM yang berdaya saing. Untuk itu apapun yang dilakukan harus berdampak, salah satunya melalui pemerintahan digital berbasis data.
Dalam meterinya Subagja menjelaskan mengenai transformasi ASN dan komponan pendukung berupa regulasi yang baik, platform digital (Smart ASN), pegawai yanng memiliki perkembangan dan pimpinan yang cakap dan berkomitmen. Kemudian tidak lupa pula beliau menyarankan ASN harus memiliki jabatan Fungsional. Jenis jabatan tertuang pada UU ASN No 20 Tahun 2023 yang membagi jabatan ASN menjadi jabatan manajerial dan non manajerial. Beliau juga menginfokan pengadaan CPNS 2024 ini dikhususkan untuk penempatan IKN, namun mekanisme pelaksananya masih terus berproses.
Selama workshop, peserta aktif terlibat dalam diskusi dan sesi tanya jawab mengenai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan data, serta berbagai solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas data dan efisiensi proses administratif. Diharapkan bahwa hasil dari workshop ini akan menghasilkan tata kelola kepegawaian yang lebih baik.